Saya sedang menikmati indahnya sebuah pertunjukan Dan tahukah…


Saya sedang menikmati indahnya sebuah pertunjukan. Dan tahukah engkau? Siapa pemeran dalam pertunjukan tersebut? 😀

Beberapa kawanan lumba-lumba sedang beraksi. Mereka bergerak, meloncat indah, menggiring bola, lalu melambungkannya. Dan pada satu kesempatan terbaik, para lumba-lumba tersebut mendapat instruksi untuk meloncat melewati sebuah lingkaran yang sedang menggantung di udara. Tentu saja lingkaran yang terbuat dari bahan sejenis rotan tersebut, ada yang sedang memegangnya. Pelatih. Yes sure. Sang pelatih memegang sebuah lingkaran yang cukup luas. Dengan diameter nan memikat seekor lumba-lumba untuk meloloskan tubuhnya di sana. Mari kita saksikan. Betapa gesitnya ia dalam beraksi. Hupz! Sebuah pemandangan paling spektakuler telah berlangsung. Seiring dengan menggemanya riuh suara para penonton. Kun fayakun. Subhanallah, hangat ini menjalar lebih cepat. Dari hati, menuju mata. 😀 Ini bukan cinta pada pandangan pertama. Yang berawal dari mata, lalu turun ke hati. Bukan ya? Ini adalah efek dari rasa haru yang lahirnya tanpa kenal waktu. Namun ia datang kapan saja. Saya menangis seketika. Karena saya malu pada lumba-lumba.

Pemandangan yang telah saya saksikan baru saja, menjadi pelajaran paling berharga. Ya, sebuah keajaiban telah menyapa. Hey…belum lagi selesai saya meluruhkan segala rasa ini. Tiba-tiba ada sebuah aksi lainnya. Hap! Para lumba menyundul bola. Sukses! 😀 Hahaa..saya tertawa dalam tangisan. Ai! Saya benar-benar terharu atas semua ini.

Lumba-lumba. Mereka adalah makhluk hidup. Punya mata, pendengaran, alat bantu pernafasan, hidung juga, dan lainnya. Lalu, tampilan fisiknya yang aduhai…mengkilat. Cantiknyaaa. Inginku mendekati, membelai keindahan yang terlihat. Lalu memeluknya erat. Untuk merasakan kedekatan yang sempurna. Kemudian mengucapkan selamat dan terima kasih padanya. Atas dedikasi, guna diri, dan bakti yang telah ia sampaikan. Hingga akhirnya saya terinspirasi untuk mengabadikan moment ini.

“Lumba-lumba mampu beraksi optimal karena rajin berlatih dan taat pada instruksi dari sang pelatih. Lalu, bagaimana dengan kita? Yes! Kita belajar dari lumba-lumba yang terlatih dan beraksi tadi, yuuuksz…?!. Kita, dia, bisa!”

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”