Meneropong arah


Kita senantiasa berjalan beriringan.  Dalam perjalanan ini, bila ada diantara kita yang lalai, yang lain akan kembali untuk mengingatkan (saling menasihati), semangat!.  Semoga kita dapat tempuhi setiap ujian dalam perjalanan ini dengan dengan hasil akhir yang terbaik.  Semoga kita mampu abaikan setiap hal tak penting yang berpotensi mengganggu langkah kita.  Semoga kita senantiasa dalam kebahagiaan sebagaimana yang kita harapkan itu.  Semoga kita setia setiap saat, saling mendukung, saling melengkapi, saling memberi.

Aamiin Ya Rabb,

Alhamdulillah, senangnya mengisi hari bersama seorang sahabat yang setia, yang selalu ada dalam waktu-waktu yang telah, sedang dan akan aku temui.  Bersama kita bisa!  🙂

Saat aku berbuat salah, engkau tak sungkan menegurku,

Saat aku terjebak dalam bohong, engkau membisikkan padaku, itu tidak baik,

saat aku menolak untuk berbuat kebaikan, engkau akan tidak setuju dengan sikapku itu,

engkau begitu baik padaku, engkau selamatkan aku, 🙂

semoga engkau senantiasa dalam kebaikan-kebaikanmu, selama-lamanya (dalam waktu yang tak terbatas)

Tolong kembali ingatkan aku, setiapkali aku lupa,

Silakan tegur aku, saat engkau merasa sikap-sikapku bertolakbelakang dengan maumu,

dan …

kalau perlu, cambuklah aku saat ini agar aku merasakan sakit itu,

intinya; silakan engkau lakukan yang terbaik yang engkau tahu, untukku, aku senang…

engkau yang tahu siapa aku,

sujud syukurku atas hadiah terindah dariNya, engkau ada bersamaku,

empati dan penuh keikhlasan, itu ciri khasmu yang tak akan pernah pudar,

selalu memancar dari tatapmu,

membias dari senyumanmu,

membayang dari raut wajahmu,

ia akan selalu bersemayam dalam dirimu,

Hari ini, engkau mengajakku meneropong arah,

“Agar kita dapat melihat arah yang akan kita tuju dengan jelas (walau dari kejauhan)”, begitu kalimat halus yang mengalir dari lembut suaramu.

Hayuuuu’,

🙂

(Mengisi hari bersama sahabat)


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”