Quote

Transformasi menuju hari yang pasti

Transformasi menuju hari yang pasti

Sayup-sayup aku mendengar alunan adzan dari kejauhan. Tidak terlalu jelas memang, namun suara itu mampu mengalihkan perhatianku segera. Panggilan telah tiba. Saatnya kita berkemas dan bersiap untuk menyahutinya. Ya, karena kita tidak tahu pasti, apakah satu detik lagi kita masih ada? Bahkan, sampai panggilan itu sempurna seluruhnya. Yakinkah kita?

Ketika saat ini kita masih ada, berarti masih ada kesempatan bagi kita untuk menunaikan salah satu rukun Islam. Meskipun belumlah sesempurna para hamba-hambaNYA yang shaleh dan terpilih. Namun, ketika kita bergiat ria untuk melakukan yang terbaik, maka semakin yakinlah kita akan keberadaanNYA. Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Bahkan, sebelum kita mengungkapkannya pun Allah Telah terlebih dahulu tahu. Ai! Lalu, untuk siapakah kita melakukan semua ini? Mari kita bertanya meski sejenak. Ya, walaupun dengan sebaris tanya yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Tidaklah mengapa. Kalau kita mau menyadari akan kehadiran kita untuk saat ini. Maka percayalah bahwa tiada yang sia-sia berlalu begitu saja.

Di lingkung langitnya nan mulai menggulita, dapatkan kita bayangkan bagaimana jadinya diri ini, kalau tanpa pengawasan dariNYA. Lalu mampukah kita mengingati, tentang apa yang sedang terjadi kini, kalau tanpa PertolonganNYA, wahai diri…

Meski perlahan, yakinilah akan keberadaanNYA sangat dekat dengan kita. Meski sejarak tempuh yang kita lalui telah terlewatkan, sadarilah. Ya, pahamilah. Karena kedekatan yang tercipta tidaklah akan mampu kita ungkapkan meski dengan beruntai kata yang bermuara di penghujung rasa. Hanya saja, kita belum mengetahuinya, wahai diri…

Kelak, engkau dapat menemui arti dari hembusan nan bersemilir, meski tiada terlihat nyata. Bahkan pada saatnya nanti, engkau akan menempatkannya pada tempat yang tertinggi, setinggi cita yang kembali terangkai saat ini, wahai diri…

Sebenarnya, bukanlah jauh jarak yang sedang engkau tempuhi yang menjadi bukti perjalananmu. Namun, apa saja yang telah engkau petiki dari setiap liku dan persimpangan yang engkau lewati? Sudahkah engkau menemui ada pesan dan pelajaran di dalamnya? Ataukah engkau belum lagi mau untuk mengingatinya? Ya, tentang hari ini. Karena hanya hari ini saja engkau ada. Bukankah kemarin telah berlalu? Sedangkan esok belum pasti?

Engkau yang tidak lagi sendiri, meski kadang engkau merasakan sepi bersama sunyi…

Engkau yang tidak akan pernah lagi terasing, walaupun terpencil di negeri antah barantah di sesudut keberadaan diri…

Engkau yang mau berbagi, bukanlah tiada arti…

Engkau yang gemar memberi, selalu dicintai dan disayangi…

Engkaulah sahabat yang telah memberikan bukti, bukan janji…

Engkau sahabat sejati, sampai nanti…

Teruskan perjuangan ini dengan langkah-langkah yang pasti…

karena di sana, ada senyuman dari sang mentari…

“Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan”. (Q.S An-Naml: 74)

🙂 🙂 🙂

Berdiri, Tegak, lalu Kita Melangkah lagi


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”