Quote

Ada Yn yang gampang nangis...
Ada Yn yang gampang nangis…

“Pohon yang sangat besar tumbuh dari benih biji yang kecil. Menara yang tinggi dibangun mulai dari seonggok pasir. Perjalanan keliling dunia dimulai dengan menapak selangkah demi selangkah”. (Lao Tse, Filsuf dari China)

Kita boleh terharu, membiru, menangis tersedu-sedu, ketika membaca kisah tentang perjalanan yang ditempuh oleh seseorang menuju suksesnya. Namun, kita tidak selamanya boleh menangis kan yaa..? Karena nanti akan mengeringkan airmata. “Sayang, airmata. Kalau keseringan menangisnya. Teteh janji sama Kie, ya. Engga boleh langsung nangis, kalau ada apa-apa. Ok. Janji, yaa”, pesan Teh Kie padaku sehari sebelum beliau berangkat. Ai! I miss you Teh Kie, kapan kita jumpa lagi yaa.  (Nangis…). “Teh Kie, maaf ya, saat ini Yn melanggar pesan Teh Kie. Karena haru yang menyelimuti qalbu tidak dapat terbendung lagi. Lalu, bagaimana cara untuk mengungkapkan semua??? Ya, menangis adalah salah satu jalan yang Yn pilih saat ini.”

Menangislah, apabila itu memang dapat melegakan batinmu. Menangislah, kalau memang setiap tetesan bulir permata kehidupan itu dalam menyegarkan wajahmu. Lalu, menangislah… menangislah… menangislah lagi, kalau engkau merasa lebih baik bersamanya. Aha! Halaman demi halaman hari, akan menjadi semakin berkesan, ketika kita mau berela hati untuk menangis. Hehee… but, percayalah Teh, Yn menangis di sini saat ini, karena merindukanmu, teman… (Nangis lagi…).

Dalam menempuh perjalanan agar mencapai tujuan, adakalanya kita menemukan kepenatan. Apalagi kalau jalan yang kita tempuh sangaaaaat jauh. Lalu, selamanyakah kita berjalan? Ketika penat itu benar-benar memuncak, saat kaki-kaki ini alami lemah sejenak, maka beristirahatlah. Nah! Kalau kita ingin segera sampai ke tujuan, kita tidak boleh lama-lama dalam istirahat. Karena waktu kita tidak lama lagi. Waktu yang ada sangatlah singkat, wahai teman. Kalau kita kelamaan istirahatnya, kaki-kaki ini akan terbiasa bermanja. But, untuk memanjakan kaki, bolehlah kita ngangkot, yyuks. Yuhuuuuuuiiiiyy.

Setelah kaki-kaki kita bersedia untuk melangkah lagi, maka melangkah lagi adalah pilihan. Agar ia dapat menikmati rute yang sedang ditempuhnya, berjalanlah dengan anggun. Berjalanlah dengan gemulai, berjalanlah dengan sepenuh hati. Dalam melangkah, ada baiknya untuk menebarkan senyuman ke sekeliling. Tersenyumlah pada alamnya yang indah, tersenyumlah pada rumput-rumput yang bergoyang, tersenyumlah pada kerikil-kerikil kecil yang bertaburan di sepanjang jalan. Lalu, tersenyumlah pada langit yang menaungi semesta ini. Aha!

Selama proses yang kita tempuh dalam melangkah, maka nikmatilah. Di sela-sela perjalanan, sempatkanlah waktu untuk menyapa alam. Pada alamnya, ada banyak pesan yang dapat kita titipkan. Pesan yang kita peroleh selama perjalanan. Pesan yang pada suatu masa ia akan sangat berguna. Meskipun kita belum menyadarinya, namun yakinlah teman bahwa tiada yang tercipta sia-sia. Hanya perlu kesiapan kita dalam mempersiapkan jiwa, raga dan fikir dalam menempuhnya. Senyuman, adalah salah satu pesan yang dapat kita ukir. Dengan tersenyum, kita sedang menitipkan pesan cinta.

Setiap orang yang saat ini berada pada suasana penuh kesuksesan, tidak dapat dipungkiri bahwa ia ternyata pernah mengalami nuansa penuh gejolak. Ya, karena tidak ada yang terjadi begitu saja. Pasti ada warna tersendiri yang ia temui dalam menempuhi proses demi proses. So, tidak dapat kita membayangkan saja, bagaimana perjuangan yang berdarah-darah itu, kalau kita belum mengalaminya. Pun tidak akan pernah kita merasakan bagaimana kenikmatan menjalani proses, kalau kita tidak belajar bersamanya. Ai!  Proses adalah salah satu jalan untuk menggapai tujuan.

Sesungguhnya, ada banyak kisah-kisah sukses yang dialami oleh orang-orang penting di dunia ini. Salah satunya adalah engkau. Karena engkau adalah seorang yang terlahir dengan kesuksesanmu. So, ada pesan apa yang bisa engkau titipkan pada alamnya, teman? Tentang kisahmu menuju sukses?

🙂 🙂 🙂

On the Way


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”