Salaam selalu untuk Ibunda…


Ibunda…

Satu kata yang senantiasa dalam ingatan kita,

meski beliau hanya sebuah sapaan untuk seorang wanita,

namun, kata ini begitu penuh makna,

ada berjuta pesona padanya,

memenuhi relung-relung jiwa,

setiap kali menggumamkan ia,

Tiada sedikitpun yang engkau damba, selain bahagianya buah hatimu.  Namun, apa yang engkau dapat kata, apabila ia tiada bersamamu.  Tiada. Ya, itu hanya tentang arti keberadaan.  Sesungguhnya jiwa-jiwa kita senantiasa mengharap kehadirannya.  Sehingga menjadi semakin sempurna kehidupan yang kita jalani dalam hari-hari ini.  Ya, dengan dawai kasih sayang yang senantiasa tercurah untuknya.  Mengalir cinta yang tiada pernah henti padanya.  Menebar beribu harapan darinya.  Meski ia masih muda belia.  Atau balita sekalipun.

Tatapan  mata beliau yang bersahaja.  Gerak langkah yang penuh kelembutan.  Merdu suara yang penuh kesyahduan.  Berurai tawa dan gelak setiap kali menatap padamu.  Engkau begitu spesial di hati-hati kami, wahai Bunda.  Surga berada di bawah telapak kakimu.  Gemerlap kedipan mata-mata kami, memancarkan keanggunan.  Ini semua adalah bagian dari pesona yang Ibunda punya.

Meski saat ini kita tiada bertatap mata.  Walau kini kita berpisah dalam jarak yang menganga.  Bagaimanapun, jiwa-jiwa kita senantiasa terkait dengan eratnya.  Sedemikian rupa, ia menggantung di setiap fikir kita.  Menggugah asa untuk terus menyampaikan harapannya pada Sang Pencipta.  Ya, Ilahi Rabbi… damaikan jiwa Ibunda kami.  Teduhkan hati beliau dalam indahnya bernaung di bawah kuasaMu.  Tetapkan beliau dalam keadaan terbaik saat ini.  Berada dalam lindungan dan kasih sayangMu.  Sehingga berkah setiap detik demi detik waktu yang beliau jalani.  Menjadi salah seorang hambaMu yang paling Engkau cintai.  Hingga beliau menjadi ahli surgaMu kelak.  Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Bersama do’a-do’a yang terkirim ini, Sy ungkapkan satu rasa yang berbeda.  Rasa yang hadir, sebagai seorang wanita.  Sama seperti Ibunda.  Kita sama-sama bernaung padaNya semata.  Begitu pula dengan hamba-hambaNya yang lain.  Namun, Sy yakin, kita pasti berbeda, ya Ibunda.  Kita adalah wanita-wanita yang sehati.  Kita sama-sama ingin menjadi berarti.  Mengisi hari dengan sepenuh hati, untuk meninggalkan banyak makna padanya.  Agar suatu hari nanti, kita sama-sama tersenyum menatapnya.  Indah kenangan yang sedang kita ukir hari ini, menjadi sebuah kisah untuk kembali kita temui di hari itu.  Esokkah? Masa depan!

Setiap saat Sy menatap wajah Ibunda, di sana dipastikan ada senyuman.  Begitu selalu.  Tiada pernah absen, wajah ayu itu berhiaskan jalan sedekah itu.  Sungguh mulianya engkau, wahai Ibunda.  Mengisi hari-hari bersama do’a-do’a tulusmu, penuhi relung hati ini dengan semangat yang tiada pernah padam.  Kelak, saat kita kembali bersama, Sy ingin Ibunda masih dalam suasana yang sama.  Bersama senyuman itu.  SENYUMAN yang terangkai indah dan sangat manis.  Membuat wajah Ibunda senantiasa awet muda.  Cerah, ceria dan gambarkan bahagia yang hadir dari dalam.  INNER BEAUTY yang Ibunda punya, tiada akan pernah hilang.  Apalagi tenggelam oleh amukan masa yang terus bergerak.  WaH… indahnya mengenangkan beliau.  Masya Allah.  Terus saja kata-kata ini mengalir dengan bebasnya.  Semua ini, untuk Ibunda yang hari ini sedang berada di hari lahir beliau.

“Assalamu’alaikum Ibu.., ^^

Hppy Bday (Selamat hari lahir ya Bu.  Semoga Ibu selalu dalam berkah dan lindungan Allah subhanahu wa ta’ala. Bahagia dan ceria dalam mengisi detik-detik waktu saat ini dan selanjutnya menjadi penuh arti.  Dalam usaha dan upaya meraih RidhaNya, Aamiin ya Rabbal’alamiin.

🙂 🙂 🙂

Semoga Ibunda sehat selalu, bertabur cahaya CINTA dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Wahai Ibunda, dimanapun Ibunda berada.  Bagaimanapun lusuh wajah renta itu.  Meski kerutan itu semakin banyak menghiasi wajah-wajah Ibunda.  Salaam selalu untuk Ibunda…

Salam ananda,

🙂 🙂 🙂


2 comments

  1. Perhatian dan cinta kasih, sangat kita butuhkan dalam kehidupan ini. Terutama dari orang-orang yang kita sayangi.

    Bersama kasih sayang yang menebar indah dari hati ke hati, kita merasakan perjalanan ini semakin berkesan saja.

    Kasih, sayang teruslah membersamai kami,
    perhatian, cinta bersemilah di setiap sudut detik-detak jantung kami,
    hingga senyuman ini kembali mencipta wujudnya dalam sahaja menghampiri,
    menghiasi hari demi hari yang terus berganti,
    dengan saling ber(i)kasih sayang,
    aimisyu Ibu…,
    🙂 🙂 🙂 senyuman spesial buat Ibu,
    dimanapun beliau berada,
    salaam selalu untuk ibu,

  2. Pingback: Kronologi Short Message Service dan 100.000 D-U-I-T « My Surya


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”