Hi, . . . ! Burung yang Cantik


Berkicau - diam - berkicau
…?…—-diam—-…?…

Serta merta saya tertawa begini, 😀 ketika pertama kali menyaksikan keadaanmu, teman. Ya, ketika saya selesai mengupload wajahnya menjadi background untuk saat ini. Iya, penampakannya yang terlihat gemuk, mentertawakan hatiku, segera. Lucu juga ngeliat seekor burung sedang terdiam seperti ini. Apa yang sedang ia pikirkan? Adakah ia memikirkan saya yang saat ini jauh di mata? Wahai burung yang cantik, adakah engkau baik-baik saja? Tolong titip salam terindah dariku buat sang mentari yang saat ini sedang sembunyi, yaa.

Betul, sesiang yang teduh dan tanpa mentari, rupa-rupanya saya merindukan hadirnya. Mentari yang selama ini bersinar dengan cerah cerianya yang rupawan. Tiba-tiba tiada dapat menunjukkan sosoknya yang tampan itu. But, saya yakin, meskipun saat ini mentari tiada bersinar di belahan bumi tempat saya berada kini, namun ia sedang berasyik ria di belahan bumi di sana. Tentu begitu, karena mentari, senantiasa rela berbagi. Tidak pernah henti memberi walaupun sedetik masa yang ia miliki. Betapa senangnya hati ini, ketika ia kembali menyadari akan segala syukur yang perlahan mengalir, Alhamdulillah… hari ini begitu sejuknya.

Mentari, ada dan tiadanya sangat mengesankan. Ketika ia sedang bersinar dengan cemerlang, banyak orang tersenyum bersamanya. Karena ia membawa kecerahan dan kegemilangan pada fikir. Begitu pula dengan ketiadaannya. Niscaya menyisakan kesejukan dan kedamaian. Dan kini, saat ini, giliran teduh sedang saya alami. Engga apa-apa. Karena, kebetulan saat ini, di hampir seluruh bagian kepala ini sedang hadir nuansa yang tidak biasanya. Aneh aja. Entah mengapa. Coba kalau ada mentari yang  bersinar saat ini, tentu saja panas yang ia tebarkan, semakin menusuk. Waih….. sorry friend, tak tinggal rehat dulu yaa…

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”