Ketika, kita masih ada… ^!*


Setiap zaman ada masanya.  Setiap saat ada waktunya.  Begitu pula dengan periode.  Ia akan berganti, berubah dan bergilir.  Tiada yang pas tepat dan selalu ada untuk selama-lamanya.  Masa akan terus berganti.  Waktu terus bergulir.  Sedangkan keadaan terus saja berubah.  Begitu seterusnya, selanjutnya dan selamanya.  Hingga masa, waktu dan keadaan itu tiada lagi, nanti.  Ketika ia benar-benar tidak berfungsi lagi.  Pada saat itulah ia  dalam kondisi yang sama.  Namun, ketika ia masih ada, ia tidak akan pernah abadi.  Terus berubah dalam perubahan. ‘Memang tidak ada yang abadi’.  Semua berubah, berproses, dan terus bertukar.

“Ketika beberapa waktu yang lalu, kita bersama-sama dengan para sahabat terbaik, kini bisa jadi tidak lagi begitu.  Ketika beliau telah berpindah ke lain tempat, ke daerah yang baru, tentunya.  Dan tidak dapat bersama-sama lagi dengan kita seperti yang sebelumnya.  Beliau sedang dalam pergerakan menuju ke sana.  Untuk menetap pula disana, bersama suasana baru.  Namun, tenang… bisa jadi giliran kita pun akan sampai.  Kita pun akan demikian pula. Berpindah dari tempat yang sekarang, menuju tempat yang lain.  Siapa yang tahu…? 😀 So, enjoy your time now, here, and happy your life.  Keep smile and keep spirit in life. Semoga kelak, keberadaan kita hari ini dapat menjadi kenangan yang paling indah dari yang sudah-sudah.  Hingga kita kembali menyapanya dengan kembang-kembang bahagia yang senantiasa kita bawa sejak saat ini.  Semoga mekarnya abadi.  Seperti abadinya perubahan ini”.
🙂 🙂 🙂
Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Ketika saat ini kita masih punya waktu, apa yang sedang kita sematkan padanya?

Saat kita masih diberi kesempatan berada di sini, lalu ngapain aja kita ya…?

Ketika masa ini masih bersama-sama dengan kita, adakah kita mengisinya dengan baik?

Saat keadaan terbaik masih menyelimuti hati, jiwa dan raga kita,  sudahkan kita bersyukur pada-Nya?

Ketika wajah kita masih segar, bugar sehat dan cerah ceria, masihkah kita mau tersenyum dengan tulus dan ikhlas pada sesama?

Saat ini, kita berada jauh dari kedua orang tua tercinta, sudahkah kita kembali menghubungi beliau?  Untuk bertanya kabar, berkirim berita, memohon do’a, meminta nasihat lalu menuliskannya di dinding-dinding hati kita?

Ketika hari ini kita dikaruniakan nikmat sehat “Alhamdulillaahirabbil’alamiin“.  Setelah beberapa hari yang lalu terbaring lemah-panas-lelah-letih-lesu-tiada bersemangat-.  Adakah saat ini kita kembali ingat pada-Nya, Allah subhanahu wa ta’ala yang senantiasa ada untuk kita, menjaga dan memelihara kita?

Saat esok, kita belum tahu pasti dan bahkan tidak tahu sama sekali.  Akankah kita masih ada, apa yang telah kita ukir untuk dikenang oleh beliau-beliau yang sangat kita sayangi? Hingga beliaupun tahu, kita sangat menyayanginya.

🙂 🙂 🙂

 

 


2 comments

  1. Hi Sy,

    Tentulah ingat sama kamu 🙂 Lovely post, by the way. Everyday is a new beginning. May you live all the days of your lives di samping yang Maha Esa.

    … Alhamdulillahirabbil’alamiin,
    I hope you, too… Aamin, ^.~
    Thank you very much, ya… friend, 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”