Ayo Belajar Siapapun ia ketika kita mau dan…


Ayo… Belajar 😉

Siapapun ia, ketika kita mau dan mampu mengambil pelajaran darinya, ia adalah guru kita. Di manapun kita berjumpa dengannya, di sanalah ruang tempat kita belajar. Apapun yang kita pelajari bersamanya, niscaya menjelma bahan pelajaran. Walau berapa lama pun kita bertatap mata, lalu beradu pandang. Hingga menembus jiwa. Kemudian matanya tetap bersemayam di sana, lebih lama. Maka ia merubah wujud menjadi sarana untuk belajar. Karena memang, semua bermakna. Allah telah mengatur berbagai hal sedemikian rupa. Jeli, teliti, rapi dan indah terasa. Saat kita menjalaninya. Ya, sekarang semua berserah padamu, mau engkau apakan semua itu?

Hari demi hari datang dan pergi,
kadang tanpa kita sadari,
hari telah berganti,
begitu cepatnya ia menghampiri,
mensenyumi, menyalami, lalu membersamai,
saat kita sedang asyik menikmati detik waktu bersamanya,
tiba-tiba ia sudah berlari,
sembari mengingatkan diri ini,
“Esok pagi mentari datang lagi”,
‘tuk sampaikan pesan,
“Sambutlah bakti diri, isilah hari ini, dengan motivasi dan inspirasi tertinggi. Agar hadir kita di alam-Nya, sama-sama berarti. Menjadi lebih baik lagi.”

😉 Ikhlas adalah belajar menerima kenyataan. Walau bagaimanapun adanya. 😉

Addagium wittgenstein.
“Die grenzen meinner sprache, die grenzen meinner welt ~ Batas bahasaku adalah batas duniaku”.

Menjadi muslimah yang sejati, dengan beberapa keterampilan berikut:
1. Mem-follow up niat
2. Meng-up grade tekad
3. Professional dalam membagi waktu (antara urusan dunia dan akhirat)
4. Mengembangkan diri dengan cara belajar dari orang lain

“Terus belajar. Karena dari belajar akan banyak hikmah yang dapat kita petik. Lalu mempersembahkan yang terbaik pada-Nya”.

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”