Kamis, sehat!


Learning how to learn, *.^

Learning how to learn, *.^

Saat ini, saya hanya ingin curhat tentang perjalanan selama se-hari-an. Melanjutkan curhat-curhat yang sebelumnya. Ya, pada hari ini, hari yang baru. Kamis sehat-!. Alhamdulillah, hari ini kembali hadir. Hari yang sangat saya nikmati bersama kesehatan ini. Karena senantiasa dikelilingi oleh dokter-dokter terbaik di sepanjang waktu. Ya, dokter adalah jalan kesembuhan sang pasien.

Sedangkan YANG MAHA PENYEMBUH ADALAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA, Rabb kita.

Dan salah seorang “Dokter itu: adalah Engkau”. Ya, Engkau adalah salah satunya. Engkaulah sang dokter kehidupan. Yang dengan senang hati mengobati, merawat, menjaga lalu memberikan dosis terbaik untuk sang pasien ini. Aha, lalu bagaimana hubungannya hingga sampai ke dokter segala, yaa…?!

Begini ceritanya:

Pada suatu hari, (Kamis, 1 April 2010) saya pernah menulis sebuah artikel. Yang mana, ia tercipta sebagai salah satu persyaratan yang perlu dipenuhi untuk dapat bergabung dalam sebuah organisasi. “Forum Lingkar Pena”, dan berlokasi di Bandung. Di kota kembang yang saat ini saya berada di dalamnya. Untuk menata hati, meniti hari, menempuh jalan-jalan ilmu, untuk dapat melanjutkan cita menuju tujuan yang mulia, suci, bening, sesejuk embun di pagi hari. Dan berikut ini adalah hasil rangkaian kata untuk artikel tersebut.

Aku, FLP dan dakwah kepenulisan

Oleh: Maryas

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Aku seorang pejalan yang sedang menempuh jalan perjuangan. Memiliki hasrat dan cita-cita untuk menjadi seorang hamba yang bermanfaat dan menebarkan kemanfaatan bagi sebanyak-banyaknya hamba Allah di dalam kehidupan ini. Dalam perjalanan yang sedang ku tempuh kini, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kemudahan.

Saat ini ku sedang merasakan indahnya saat-saat menginjakkan kaki di atas kerikil-kerikil kecil.  Kini begitu adanya. Aku yang menapak dengan beralas kaki seadanya, dengan apa yang kumiliki berupa tekad, keyakinan dan niat suci. Dengan berbekal do’a dari orang tua dan semua yang ku sayangi dan menyayangiku. Ku semakin yakin, jalan ini adalah yang terbaik. Perjalanan yang ku harap menjadi sarana bagiku untuk mencapai apa yang sedang ku cita-citakan. “Jalan yang engkau tempuh ini tak mudah,” begitu banyak pesan yang seringkali aku baca, dari orang-orang bijak yang telah lama berada di jalan ini. Beliau tentu saja lebih banyak pengalaman, karena beliau pernah mencobanya. Lalu, aku pun ingin mencobanya.

Aku ingin mengikuti jejak-jejak yang telah beliau tinggalkan. Aku ingin mencapai tujuan itu dengan proses yang sebaik-baiknya. Proses yang membuat aku dapat pula menjadikannya sebagai pengalamanku nanti. Proses yang nanti juga akan dikenang oleh generasi setelah ku.

Proses ini membutuhkan banyak tenaga dan kekuatan, membutuhkan banyak persediaan bekal berupa ketegaran maupun kesiapan mental. Proses ini pun membutuhkan kerjasama dan bantuan dari pejuang-pejuang yang memiliki visi yang senada. Aku yakin, adanya cita yang sama itulah yang membuat aku bangkit saat ini untuk ambil bagian di dalam salah satu proses ini. Karena aku sangat ingin menikmati hasil perjuangan yang terlihat sangat mengesankan ini, bersama para sahabat di sini.

Sebelumnya, aku melangkah tertatih dengan alat pengaman seadanya. Hingga kadang ku merasakan kakiku perih. Sakitnya tertusuk bebatuan runcing dalam perjalanan, bahkan seringkali ia menginjak rerumputan berduri yang tumbuh di sekitar jalan yang sedang kutempuh. Namun itulah hikmahnya, agar ku benar-benar yakin dan percaya betapa lebih mengesankan lagi saat berjalan berbalut alat pelindung yang lebih baik.  Untuk mengamankan kaki yang lembut ini.  Karena ia tak boleh selamanya begini. Ia perlu alat yang dapat membuat ia lebih terpelihara lagi, demi menjaga kesehatan. Karena dengan kesehatan yang prima, semoga ia dapat berbuat lebih banyak lagi. Berbuat lebih konsentrasi lagi, dan menuangkan segala inspirasinya dengan sebaik-baik hasil.

Karena satu alasan, di sini aku dapat diibaratkan sebagai seorang pasien yang perlu perawatan, butuh asupan gizi untuk kebugaran fikirku dan kebeningan karyaku. Maka aku memilih Forum Lingkar Pena sebagai forum kerjasama yang dapat membantuku untuk menjadi lebih baik lagi. Aamiin.

Dengan keadaan tersebut, maka sepenuh keyakinan aku memutuskan saat ini, memilih bergabung dengan Forum Lingkar Pena Bandung. Semoga pertemuan ini membawa berkah di hadapan-Nya. Semoga kemanfaatan dapat menyebar lebih terang di sini, dengan tekad kita bersama. Dengan penuh kesadaran bahwa perjalanan yang kutempuh ini masih panjang. Semoga kita dapat saling mengisi.

Cuaca kehidupan yang beranekaragam, seringkali datang tanpa diduga. Kadang hujan deras membasahi, kadang panasnya siang menghangatkan perjalanan. Bahkan angin selalu datang berhembus menerpa tubuh ini.  Sehingga ia harus berbekal banyak alat pelindung, rupanya.  Agar ia tak mudah roboh saat angin meniup. Agar ia tak mudah lunglai saat kekurangan asupan makanan. Agar ia terus gigih bergerak dengan adanya bekal berharga berupa asupan ilmu dan pengalaman dari para pejuang pena yang telah lebih dahulu mengambil bagian pada bidang beliau. Agar ia mampu bertahan dalam setiap langkah-langkahnya.

Maka ku mulai mencoba mencari informasi tentang tempat yang lebih berkualitas dan bermutu tinggi untuknya serta telah terjamin. Semoga ku tak salah menentukan. Semoga ku temukan yang terbaik.  Semoga yang ku pilih kini adalah yang terbaik, sebagai penguat langkah. Agar jalan dakwah yang sedang kita jalani kini menjadi lebih bermakna. Agar kita sama-sama mampu melanjutkan perjuangan ini dengan niat yang tulus. Saling membutuhkan, saling menginspirasi, saling memberi, sehingga semakin teranglah jalan yang sedang kita tempuh. Agar lebih banyak lagi para pejuang pena yang mau untuk memilih Forum Lingkar Pena sebagai salah satu sarana yang menjadi jalan baginya untuk meraih cita-cita. Memberikan kemanfaatan bagi pencerahan bangsa ke depannya. Aamin Ya Rabbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh…

Salam Ukhuwah,

Dari FLP Bandung, saya kembali belajar melanjutkan rangkaian kebersamaan. Merajut jalinan ukhuwah bersama segala suguhan yang ditawarkannya. Tentu saja bersama alam-Nya yang semakin memikat hati untuk terus mengucap syukur. Alhamdulillahirabbil’alamiin. Akhirnya saya diterima sebagai salah seorang anggota dalam forum tersebut.

Satu kebahagiaan kembali menaungi hari-hari, ketika berjumpa, bersua, kemudian bersama-sama dengan sahabat-sahabat baru. Ya, semua baru. Sampai saat ini pun begitu. Sahabat-sahabat yang begitu peduli, giat berbagi dan senang memberi. Hiasi waktu demi waktu dengan senyuman. Ya, beliau-beliau semua sangat berarti bagi langkah-langkah ini.

“Sahabat, meski saat ini engkau jauh di sana, kita tetap sehat! selama-lamanya.”

🙂

Ya, begitu ceritanya. 😀 Terima kasih ya, atas segala kesempatan terbaik.

Sungguh! Begitu banyak anugerah yang disampaikan oleh-Sang Pencipta kita-, hingga saat ini. Iya, hari ini pun menjadi milik kita.

Bergegas lebih cepat, bersiap dengan segala tekad, untuk mempersembahkan yang terbaik, sebagai dedikasi kita pada hari ini. Lalu, kembali mengisinya dengan berbagai hal yang berarti.

Dan kisah perjalanan saya pun berlanjut hingga hari ini. Bermula semenjak dini hari menyapa. Kemudian mengawalinya dengan sebait do’a. Lalu, bertafakur sejenak. Setelah itu, dilanjutkan pula dengan mengutak-atik bahan-bahan bacaan (tentu saja yang terbaik). Nah, dalam kesempatan terindah itu, sebuah renungan menunjukkan wajahnya di halaman waktu pagi tadi.

Yes! I read an English article one, this morning. That article told about hellfire. When I was reading it seriously, I met some vocabularies that I don’t know what are their meaning, yet. So that,, I was reading while open my dictionary. Then… I wrote them in my phone note for a moment. After that, I write them in here, as my existence. 😀 . Weheheheee… senangnya, bisa kembali ada di halaman ini untuk bertemu denganmu. Berbagi bersama. Yes! I like this activity.

First word that I read and I don’t know the meaning yet, is “beyond”. Then, I open my dictionary to looking for it mean. And Tralalaaa….. 😀 Actually, it mean is: di luar batas kemampuan or melampaui. Ok, I was smiling when I read it. Then, I closed my dictionary for a minute, to continue reading. And then, when I met with another difficult word, I opened my dictionary, again. Until get understand about them. And all of them are below:

Transgressor: melampaui batas, melanggar, bersalah, berdosa
Dispute: memperdebatkan, mempertengkarkan, menyangsikan, menentang,
Haughty: angkuh
Meek: lembut & sabar, menurut
Humble: rendah hati, sederhana, miskin, kedudukan rendah
Thereupon: karena itu, kemudian, sebagai akibatnya
Exalted, glorious: Agung, Mulia,
Gateway: pintu gerbang
Sinner: orang yang berdosa
Dwell: tinggal, berdiam
Indicate: menunjukkan, menandakan, menyatakan
Refuge: tempat berlindung,
Varying: bermacam-macam
Rein: Kendali
Distinguished: ternama, terkenal, masyur, terkemuka, unggul
Downtrodden: ditindas, diinjak-injak
Whereby: untuk
Integrate: menggabungkan

There are many kind of those words. And all of them have different mean, Yaaa iyaaa laah… (setiap susunan kata yang berbeda, tentu saja artinya bermakna tidak sama). 😆

Beginilah… salah satu cara yang saya terapkan saat sedang belajar bahasa Inggris. Because of I wish to be fluent with it. Ya, I do this way as an advise from my teacher when I studied at school, before (about many years ago). And my lecturer said like that, too. So that, I practice it until now. As remembrance to my teacher and my best lecturer.

Thank you very much for all of dedication to me, wahai semua guru-guru yang baik. Ilmu yang Ibu dan Bapak Guru semua sampaikan, begitu berarti hingga kini. Semoga balasan yang terbaik, menjadi teman yang senantiasa setia. Hingga kelak akhir masa itu tiba, kita membersamainya pula. Aamin ya Rabb…

Alhamdulillahirabbil’alamiin, sehaT!

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”