Engkau lebih fakih


 

Menikmati proses pertumbuhan

Menikmati proses pertumbuhan

Wahai sahabat, saya sangaaat sayang padamu,

Dalam setiap keadaan yang engkau temui, untuk berbagai kejadian yang saya alami, yakinlah kita bersama-sama menjalaninya, selalu… Bukankah kita telah berikrar bersama, berjanji di masa yang telah berlalu itu, hingga detik ini menjelang. Iya, that’s true, kita telah berjanji, kan ya? Bahwa apapun yang terjadi, genggaman kita perlu semakin erat lagi. Jari jemari kita semakin tertaut lebih rapat lagi. Karena kita memiliki tekad! Keyakinan kita sudah sama-sama bulat. Engkaudanaku satu untuk bersama. Kita yakin bisa lewati semua ini bersama-Nya.

Ya Rabb… kami sangat butuh pada-Mu. Mudahkanlah segala urusan kami, lancarkanlah langkah-langkah yang kami gerakkan. Ringankanlah ia menjadi seringan-ringannya, agar kami menjadi semakin menikmati setiap perpindahannya. Untuk menapaki jalan-jalan terbaik yang sedang kami tempuhi. Agar kami terus dalam pergerakan bersamanya.

Ya Rabb… Engkaulah Pembimbing kami, bukakanlah pintu hati kami menjadi lebih luas lagi. Agar ia menjadi begitu mudah menerima kehadiran tamu-tamunya yang terbaik. Lembutkanlah ia dalam menyambut beliau ramah, kemudian menyapa dengan penuh, dengan seluruh dirinya. Kemudian senyumkanlah ia lebih sering, dalam detik demi detik waktu yang menemani. Agar ia terus menerus dalam keadaan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang hadir.

Wahai sahabat… saya begitu menikmati saat-saat terbaik bersamamu di sini,

So, yakinlah bahwa saat ini kita sedang tersenyum bersama, merayakan kebersamaan ini. Yuukzs.. ^_^. Mari kita sama-sama menghayati keakraban yang telah terjalin ini, dengan saling bertatapan. Ku pandang matamu, engkau tatap mataku. Lebih dekat, fokus, rapat. Hingga menembus ke kedalaman bola-bola mata kita. Kemudian, rasakanlah… ya, kita rasakan yuuuksss…ss… saat ini kita sedang bermain-main di dalam telaga bening itu. Saya sedang merasakan kesejukan ini. Matamu begitu teduh, di sana ada sungai yang berisi aliran air bernama kedamaian. Woow… saya begitu kagum padamu. Subhanallah, engkau begitu telaten menjaganya. Salut aku. Hingga saat ini, jernihnya dapat kurasakan.

Ya, kedua telaga itu begitu jernih. Hal ini dapat ku lihat dari pantulan bayangan tubuhku yang bergerak perlahan, dalam gerakannya yang teratur. Tenang. Sungguh! Ingin sangat ku berlama-lama di sini, berendam, kemudian berenang bersama ketenangannya. Namun, aku menyadari, telaga ini milikmu. Ku hanya mampu menatapnya, menitipkan pandanganku di sana. Kemudian berberani diri untuk menyampaikan apa yang ku rasa selama berada di sana. Bila engkau berkenan, ku mau di sana selamanya. Untuk menjadi lebih dekat denganmu. Untuk bersamamu, menjaga telaga kita.

Wahai sahabat… saya sangat senang berteman denganmu,

Hubungan yang telah terjalin bersamamu, menghantarkanku mengenali siapa AKU.

Nama yang baik adalah nama yang menjadi do’a dan harapan. Yang dituangkan menjadi kata-kata. Bisa dalam bahasa Arab, Bahasa Indonesia, atau bahasa lainnya. Dengan mengenal artinya terlebih dahulu.

Hingga ku belajar menghargainya. Diriku, menyadari kini, engkau begitu berarti sebagai teman dalam melanjutkan perjalanan kita ini. Darimu, mengalir susunan kata yang penuh dengan keteladanan. Sehingga saya banyak belajar darimu. Sikap yang engkau tampilkan, suara yang engkau perdengarkan, pandangan yang engkau fokuskan, mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang begitu berarti dan selamanya memberikan arti. Seseorang yang saya kenal betul siapa dia. Seseorang yang menjadi sahabatku. Engkau mengenalkannya padaku, saat itu. Beliau adalah seorang yang mampu menebarkan kebahagiaan pada sesama. Dan tahukah engkau wahai sahabat, ? Bahwa seseorang yang saya maksud adalah engkau. Ya, betul, dirimu. Terima kasih ya, untuk menjadi sahabat terbaik di sini, di sana dan di mana saja kita bersama.

Wahai sahabat… kehadiranmu membawa arti tersendiri bagiku.

Engkau ramaikan waktu-waktu setiap kali kita memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama. Tenangkan gemuruhnya debar jiwa yang kebat-kebut mengendarai waktu. 😀 Yes! Bersama, kita saling membantu untuk saling menyejukkan. Ini semua kita lakukan demi kebaikan kita juga kan, yaa..? Hayooo… tul kan?

Bagaimana tidak, karena saya terutama, sangat merasakan bagaimana manfaatnya. Nyata. Terlebih lagi setiap kali gelombang demi gelombang yang datang silih berganti menyelingi, berandil menyapa kokohnya pertahanan (jiwa). Namun ia mampu terabaikan sejenak. Iya, kadang-kadang bahkan seringkali, kita memang perlu berani untuk mengabaikan berbagai godaan demi godaan itu. Demi kebaikan penerus bangsa. 😀 Agar kita sama-sama selamat dalam menjalani setiap proses dalam kehidupan ini. Karena kita sama-sama yakin, sebesar apapun godaan itu, kita mampu menaklukkannya. Akhirnya ia pun mundur perlahan, dengan penuh sopan dan teratur. Tertata. Hingga pada masa yang berikutnya, senyuman penuh kemenangan mengembang dengan lepas….. bebas….. Sebagai salah satu bukti kepuasan batin seperti yang kita sedang rasai kini. Alhamdulillaahirabbil’alamiin. Haru.

Sungguh syukur ini tiada berhenti mengalir, mengukir wujudnya sepanjang jalan. Engkau diizinkan oleh-Nya untuk ku kenali. Iya, saya berkesempatan mengenalmu lebih awal, sebelum detik ini datang. Kemudian bersama sang waktu, kita pun melanjutkan tugas-tugas untuk membentuk prasasti yang termegah di sepanjang masa yang kita berada di sana.

Wahai sahabat… bagi saya, apapun yang terjadi, “keep enjoy aja”. Semoga bagimu juga begitu. So, kita bisa enjoyourtime here. And let’s smiling wide now, heheheee…. Because, our time is ours. So that, I am coming here, for a purpose, to be with you in a part of my time in this life. Spend it, together.

Ooouupzz! 😀 Sorry ya, saat saya sedang asyik-asyiknya menulis di halaman ini, tiba-tiba salah seorang sahabat datang, beliau berkunjung. Ukhty, begitu saya memanggil beliau. One of my best friend in this boarding house. Dan tahukah Anda wahai para pembaca sekalian yang saya hormati….. ternyata beliau pun membaca tulisan ini (sebelum saya mempostingnya di sini). Kemudian, beliau memberikan komentar: “Ini anak, setiap ada lembaran buku yang kosong, pasti dicoreti”. “Ha,. 😀 Dikau bisa aja Bu, kan daku lagi belajar menyusun kata-kata menjadi kalimat”, begini saya menimpali. Lalu kita tersenyum bersama. Tersenyum lebar. Kemudian beliau pun memberikan masukan untuk beberapa kalimat pada paragraf sebelum ini, yang awalnya berupa rangkaian kata-kata seperti berikut ini:

Wahai sahabat… bagi saya, apapun yang terjadi, enjoy it. And, bagimu semoga juga begitu. So, kita bisa enjoyourtime here. And 😀 Let’s we are smiling wide now. Hehheee… Because ourtime is ours. So that, I am coming here now, for a purpose, together with you. And enjoyourtime.”

Begitu bunyi paragraf yang saya susun, sesaat sebelum beliau datang. Terima kasih ya Ukhty,. 😉

-Sungguh, tiada seorangpun yang sempurna segala-galanya. Namun kita masih mempunyai waktu dan kesempatan untuk belajar, iya kan?-

Wahai sahabat… seringkali saya tidak mau menunggu lebih lama lagi untuk menyampaikan semua ini,

Karena saya yakini masa demi masa pasti terus berputar cepaaat sekali. Maka, saya memilih saat ini untuknya. Dan menjadi demikian lega rasanya, saat saya menguraikan semua ini satu persatu di dalam lembaran ini. Agar ia menjadi bukti bahwa kita pernah ada di sini, untuk satu tujuan enjoyourtime. Oleh karena itu, semakin hari saya mengalami ketakjuban yang bertambah-tambah. Semakin meninggi kemudian membumbung terus, atas segala keadaan yang sedang saya alami dari waktu ke waktunya.

Engkau benar-benar nyata, wahai sahabat. Nyata-nyata engkau ada. Engkau lebih fakih dariku. Namun, engkaudanaku sama-sama hamba-Nya. Kita selalu hamba-Nya. Senang, sungguh senang, saya memiliki kesempatan untuk menjadi salah seorang sahabatmu. Alhamdulillahirabbil’alamiin. Kini, mimpi ini pun berlanjut. Ketika kenyataan demi kenyataan terus menunjukkan wujudnya satu persatu. Dua perdua, tiga pertiga, kemudian utuh menjadi lebih banyak lagi. Ya Rabb.. terima kasih atas CINTA ini. Pada-Mu semua kembali, karena kami berasal dari-Mu.

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”