!Pagi hari ~> hingga sorE!


Hari ini, adalah hari Jum’at.  Seperti biasanya, Jum’at pagi adalah hari yang selalu Sy nanti-nanti.  Bagaimana tidak? Karena di hari ini, banyak hal-hal berarti yang seringkali Sy temui.  Di mulai sejak siuman dari lelapnya tidur, lalu bangkit dari pembaringan.   Hingga fajarpun menjelang. Dalam waktu-waktu tersebut, Sy rasakan beranekaragam rasa yang menjalari relung sanubari.  Di sana ada kedamaian.  Di antara perputaran angka-angka jam tersebut memancar kesejukan.  Sehingga meski dalam kondisi yang bagaimanapun, pagi adalah waktu yang kembalinya spesial untuk kita semua.

Oleh karena itu, sejak pagi hingga sore menjelang, detik-detiknya perlu menjadi sangat berarti. Ia perlu kita isi dengan penuh makna. Semua itu di berawal sejak fajar menyingsing dari ufuk timur, hingga merah mega menyala di ufuk barat.  Ketika sinar mentari yang bersih bening setelah shubuh berlalu, hingga cerahnya jingga menutup pintu hari ini.  Begitulah perjalanan dalam kehidupan.  Ketika siang hari yang kita jalani, ia pun senantiasa penuh makna.  Jika kita mengukirnya menjadi lebih bermanfaat.  Dengan satu harapan pasti, meraih kebahagiaan hingga kita sampai pada kehidupan akhirat yang abadi.   Kehidupan yang benar-benar nyata terjadi bagi kita.  Masa yang hadir ketika mentari tidak lagi terbit dari ufuk timur, namun sebaliknya.  Ia hadir dari arah yang sangat berlawanan.  Ya, dari barat lah ia menyapa kita.  Melambaikan tangannya untuk kita, alamNya.  Namun, yakinkah kita masih ada di alam dunia ini, ketika waktu yang sangat mencengangkan itu datang? Wallaahu a’lam bish shawab.  Tiada seorangpun dari kita yang memiliki pengetahuan tentangnya.  Alih-alih mengetahui detik itu datang kepada kita, batas usia kita saja, kita tidak diberi tahu.  Sedetik lagikah? Satu menit? Sejam? Nanti sore? Sebelum kita sempat memandang indahnya warna jingga yang menebar itu? Ataukah esok? Waktu terakhir yang dititipkan olehNya untuk kita isi? Ya, hanya Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Mengetahui segalanya tentang itu.  Sehingga, detik inilah yang benar-benar kita ketahui, ia yang sedang ada bersama kita.  DETIK INI.  Itu saja.  Semenit lagi sekalipun, belum pasti kita tempuhi, kan ya..?

😀 SEMANGAT PAG! 😀

Makanya alam dunia ini hanya sementara.  Seperti halnya pagi yang hanya beberapa saat.  Lalu berangsur siang dan akhirnya senja pun hadir.  Sebuah perputaran waktu yang kembali mengingatkan kita akan masa yang senantiasa berganti.  Tiada yang sama dalam waktu yang berbeda.  Itulah konsep perubahan yang mana kita sedang menitinya. Sehingga kita memiliki semangat yang terus bertambah dan bertumbuh di setiap detik waktu.  Untuk terus bergerak dalam perubahan.  Dan semua ini kita lakukan dengan kesadaran yang sepenuhnya.  Demi harapan-harapan itu.  Harapan yang telah terlanjur menggantung di relung hati.  Harapan yang menanti untuk kita raih.  Itulah CITA.  Itulah HARAPAN.  Dan karena kita masih memilikinya, maka saat ini kita mau untuk tersenyum ceria… 🙂 🙂 🙂 dalam mengisi hari sambil terus menata diri. Kalau saja matahari tersebut sudah padam,  maka kiamat Qubra telah NYATA! Namun, selagi sang surya masih bersinar cerah, kita perlu bergerak bersamanya.

Sahabat… kebahagiaan yang sesungguhnya telah ada di dalam diri kita.  Sinarnya tiada akan pernah berakhir, ketika di sana ada CINTA.  Ya, seperti Cahaya Illahi yang Nyalanya Tiada Akhir. Sehingga istighfar adalah sebaik-baiknya teman yang perlu menemani kita hingga  di penghujung hari nanti…

Melambai nyiur di pantai, gemulai dibuai badai…

Bayu tersedu dalam isak yang syahdu…

Mega tergugu bersama rintihan pilu…

Semua mengadu, berseru, menyatu…

Kadangkala, manfaat suatu peristiwa dapat dipetik setelah semuanya berakhir.  Sedangkan pada saat menjalaninya UJIAN itu menjadi terasa berat.

Padahal, sesungguhnya kehidupan ini bukanlah suatu beban untuk dipikul, namun merupakan anugerah untuk dinikmati.

Maka, lebih baik rasanya NIKMATI SAJA PROSES demi proses itu.  Sehingga dengan sendirinya Anda merasakan SAKIT yang membawa KETENANGAN tersendiri.

Kalau kita merasa sudah berbuat, maka kita tidak akan pernah berubah.  Ditambah lagi kalau kita sudah merasa benar, maka kita tidak akan mau untuk belajar lagi.  Padahal, belajar adalah salah satu proses dalam kehidupan ini.  Maka dalam masa-masa tersebut kalau ada yang belum diketahui.. bertanyalah.  Begitu pula bila kita merasa ada yang salah.. belajarlah lagi.  Begitulah KEHIDUPAN ini berjalan.  Ia PENUH MAKNA.  Hadirnya adalah ANUGERAH untuk kita.

Dengan demikian, kita dapat belajar dari KETELADANAN.  Belajar untuk menjadi TELADAN.

🙂 🙂 🙂


One comment

  1. Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu arah hidup yang ingin ditujunya, mereka-reka hidup adalah apa yang kemudian dilakukannya. Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih nasib tak berpihak padanya.

    Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang…!

    Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut… hingga akhirnya tujuan hidupnya tidak tercapai!

    … jikalah memang demikian adanya, semoga kita menjadi bagian yang bukan demikian, yaa… agar senantiasa ada perubahan dalam setiap detik waktu yang sedang kita jalani ini, dan kita sangat menikmatinya. 🙂

    Wallaahu a’lam bish shawab…..


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”