Harap, cahaya kembali menerangi… (*)


Alhamdulillahirabbil’alamiin…

Akhirnya sang sahabat mengerti,  tentang apa yang sesungguhnya terjadi.  Karena memang, setiap keadaan pasti ada hikmahnya.  Begitu pula dengan apa-apa yang telah dan sedang kita alami.  Memang mudah sebenarnya, bila kita berpikir bahwa segala sesuatu itu mudah untuk diselesaikan.  Sehingga semua pihak menjadi saling diuntungkan.  Kita senang, beliaupun tenang. Lega.  Maka, bahagia dan tertata kembali hari-hari ini dengan sebaik-baiknya.  Begitulah, setiap manusia sebagai insan di dunia, membawa perannya masing-masing.  Begitu pula dengan kita, yang berperan sesuai dengan skenario-Nya.  Sehingga tiada yang perlu dipertanyakan lebih banyak lagi, atas segala sikap, perbuatan dan tindakan yang telah dan sedang kita alami.  Bukankah semua demi kebaikan kita juga? They can’t take away my dignity. So, bersyukurlah kembali “Alhamdulillaahirabbil’alamiin.  Alhamdulillahi ‘ala kulli haal -Segala puji bagi Allah atas setiap kejadian-.  🙂

 

Semoga selalu ada cahaya-Nya yang menerangimu

... Semoga selalu ada cahaya-Nya yang menerangimu ^^

Dengan berharap banyak pada Allah subhanahu wa ta’ala, semoga cahaya yang terang benderang itu pun menyinari hari-harimu, wahai sahabat.  Hingga keceriaan dan ketulusan hati senantiasa menemani hari-hari yang akan datang dan kemudian pergi pula.  Semoga, semoga saja… Aamin ya Rabbal’alamin.  Sehingga bersama kelapangan dada dan kecerahan fikiran, semua kembali damai.  Hingga nanti engkau pun menyadari, bahwa segalanya pasti bermakna.  Pertemuan, kebersamaan dan perpisahanpun, penuh arti bila kita mengartikannya dengan sepenuh jiwa.

Semoga senyuman yang senantiasa ada dalam menghadapinya.  Mudah-mudahan cahaya kesabaran dalam menjalani setiap detik demi detik ini menjadi teman terbaik bagi kita.  Beriringan dengan datangnya cahaya, kemaafan pun bertaburan.  Hingga mengucuri setiap titik-titik keberadaan diri…

Dengan terus memaknai segala yang terjadi, semoga kita semakin mengerti inilah kehidupan yang indah itu.  Inilah lapangan terluas untuk kita menapakkan kaki-kaki ini agar ia menjadi lebih kuat lagi.  Agar ia semakin terlatih dengan segala yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.  Dan inilah kesempatan terbaik itu, untuk menunjukkan pada kehidupan bahwa kita masih ada.  Kita juga sedang berada dalam deru perubahan.  Dan ternyata, kita pun mampu dengan keyakinan.

Meski di bawah tetes-tetes hujan yang membasahi alam,

meski berteman gemericik suara kehidupan yang bercucuran,

walau tanpa cahaya sehangat dulu,

walau sekarang mendung masih berpagut awan,

meski dinginnya semilir angin masih setia bermain-main di sekitaran,

meski belum lagi ada keceriaan,

semoga do’a-do’a ini segera terkabulkan Tuhan,

harap cahaya kembali menerangi hari-hari sahabat di perjalanan,

untuk meneruskan langkah-langkah dalam kehidupan yang penuh ujian,

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Q.S Luqman: 18)

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”