Alhamdulillahirabbil'alamiin, tahun 2010 (kita sangat menikmatinya…!)


 

Bahaya lisan atau lidah

Bahaya lisan atau lidah

Karena saya masih sangat ingin berjalan dalam cerah yang menemani hari, maka saya kembali di sini.  Mengisi waktu dengan sepenuh hati.  Bersama sahabat terbaik. Menata hati dengan hati-hati, mengisi hari menjadi lebih berarti.  Hingga nanti ada yang menemani.  Betapa indahnya hidup ini dalam pesona Illahi.  Setiap detiknya merupakan hal yang senantiasa alami.  Dengan budi dan hati nurani, menebar manfaat diri.

Perjalanan puluhan tahun di bumi-Nya yang indah ini merupakan perjalanan panjang yang luar biasa. Berjalan di alam, sungguh menyenangkan. Ia menyampaikan pesan yang senantiasa berkesan. Alam itu selalu menampilkan kejujuran. Isyarat dan tanda yang diperlihatkan selalu benar dan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Hanya saja, seberapa jeli dan seberapa pintar kita membaca dan memahaminya? Alam takambang jadi guru. Banyak suka maupun duka yang dialami bersamanya. Beragam karakter insan hamba-Nya ada di sangga buana. Ada yang menyapa diri maupun yang tersapa. Beraneka pula tanggapan dan jawaban yang tercipta. Semua memberikan pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Bersamanya tercipta pertemuan, begitu pula dengan yang sebaliknya.

Hingga tibalah hari ini tanggal 31 Desember 2010. Akhir tahun, penutup angka demi angka yang berbaris menarik. Dan inilah dia angka demi angka tersebut. 31122010.  Woooow….!  Baru nyadar, ternyata angkanya kecil semua yaa.   Belia. Ya, seperti kita-kita yang senantiasa muda dan belia. Meski angka-angka ini tersimpan di penghujung bulan, termasuk di penghujung tahun, ia tetaplah yang utama. Meski tersimpan di akhir, namun ia adalah pemula.  Kita aslinya 0 (nol). Kemudian mau menjadi angka 1,2,3…… Dan mari kita teruskan langkah-langkah kita bersamanya. Hingga kelak kita kembali menjadi 0 (nol).

Terakhir pertemuan kita di tahun ini, dan insya Allah ketemu lagi tahun berikutnya. Dalam kesempatan terbaik ini, saya bermaksud memohon maaf atas segala kebelum-sempurnaan yang tercipta selama ini. But, kita masih ada waktu untuk berlatih, hingga kita benar-benar terlatih! Terimakasih atas berbagai kesempatan untuk merengkuh ilmu, dan memetik pengalaman bersama di media ini. Semuanya menjadi bekal untuk perjalanan yang selanjutnya bagi kita. Semoga kita terus bertumbuh untuk lebih maju hingga berkembang pesat dari waktu ke waktu. Aamin ya Rabbal’alamiin. Mari kita saling mendo’akan yuukzz……

Sukses adalah kita!

Yes!

..♥.. Kita (Semakin) Cinta Belajar ..♥..

***

Wahai belahan hati, sang sahabat sejati.  Hadirmu senantiasa dinanti.  Hingga kelak engkau datang untuk menjemput diri ini.  Menyapa bagian dari hatimu yang lain.  Yang saat ini sedang berada di dalam diri ini. Hingga engkau datang merengkuhi jemari, meraihnya hingga ia berada dalam dekapanmu. Bertahan sampai akhir waktu menyapa kita.

Ya, sekarang engkau berkesempatan untuk membebaskan diri.  Silakan melanjutkan langkah-langkahmu dengan sesungguhnya.  Kami di sini pun begitu. Terus melangkah dalam harapan, bersama senyuman menghiasi hari demi  hari.  Ya, kami masih punya harapan, salah satunya harapan untuk bersama-sama denganmu. Untuk mengiringi langkah-langkahmu yang teguh.  Untuk menjadi bagian dari dirimu, sebagai teman yang menemani perjalananmu, menjadi kawan seperjuanganmu. Untuk melanjutkan perjuangan suci……………  😀

Ya, kami masih dalam usaha dan upaya yang paling optimal.  Yang mampu kami dayakan. Lihatlah….. lihatlah….. “Lihat kebunku, penuh dengan bunga… (Lha, nyanyi dia-nya). 😀  Lihatlah, tatap mata kami dengan fokus! Kami masih ada hingga saat ini.

Oia, dalam melanjutkan langkah-langkahmu itu, sekali-sekali, bolehlah engkau memalingkan wajahmu sejenak.  Kemudian melihat ke samping kiri dan atau kanan.  Menoleh ke belakang beberapa kali.  Untuk memperhatikan keadaan di sekeliling.  Siapa tahu, kami telah berada di sampingmu.  Ya, dekat di sisimu, atau masih di belakangmu.  Sedangkan jarak itu sudah begitu dekaaaaat.

Ya, bolehlah… engkau menoleh sejenak. Meski sebentar saja. Please… 😆 ^^

Namun, bila engkau belum menemukan kami di sana.  Silakan engkau melangkah lagi, melanjutkan perjuanganmu! Teruslah bergerak mesti dalam langkah-langkahmu yang lebih tegas. Kami masih dalam harapan.  Harapan pertemuan kita, untuk kembali bersama selama-lamanya.  With hope.

Terima kasih wahai tahun 2010, engkau begitu berharga.  Terima kasih atas segala kenangan manisnya, yaa. Banyak pesan dan kesan yang engkau titipkan di dinding-dinding hati kami.  Hingga tiba pula akhir dari segala pengabdianmu itu.  Engkau sungguh terlalu mahal. Hah? Kok bisa? Right, engkau benar-benar memberikan hadiah yang paling indah bagi kami.  Selama kebersamaan denganmu dalam masa 12 bulan yang hampir genap beberapa jam lagi.  Bersama minggu-minggu yang diselingi dengan masa-masa untuk berlibur, sejenak. 😀 Dengan hari-harinya yang berwarna-warni, semua berjumlah 365 hari.  Lalu jam, menit hingga detiknya terus berganti. Subhanallah,  Allah subhanahu wa ta’ala yang memiliki andil utama dengan segala ini.  Alhamdulillahirabbil’alamin.

Selamat melanjutkan pengabdianmu wahai 2010 yang tidak berapa lama lagi. Dan kami pun berniat melanjutkan langkah-langkah kami berikutnya bersama tetanggamu itu, 2011.  Insya Allah, semoga masih ada kesempatan untuk bersama-sama dengannya, hingga satu masa itu hadir.  Kami pun kan pergi,… menyusulmu, yang akan segera berakhir.

Gerbang Emas

^^. Tirai Emas .^^

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (Q.S Al Furqan: 63)

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”