Mentari pagi


Iya, begitulah… dengan sesama saudara, kita perlu saling mendukung, menguatkan, mengingatkan dan memperingatkan. Agar kita sama-sama merasakan kehidupan ini sungguh berarti. Salah satunya adalah tentang kebahagiaan. Karena, kebahagiaan itu perlu dibagi-bagi. Tiada kelezatannya bila hanya segelintir orang saja yang menikmati. Sedangkan yang lainnya masih bergiat-giat ria menaklukkan berbagai coba untuk dapat menikmati bahagia. Akan tetapi, belum pula mampu ia meraih indahnya berada dalam nuansa penuh kebahagiaan. Namun yakinlah, semua kita akan mendapatkan gilirannya masing-masing. Bila saatnya tiba, senyuman menghiasi wajah-wajah kita pula. So, berteguh hati yuukz, wahai sahabat-sahabat tersayang, yang saat ini sedang berkalungkan ketidakbahagiaan. Karena, dunia ini senantiasa berputar. Bila kelak kehidupan menyapa ramah, jiwapun menjadi cerah. Ya, seperti halnya hari ini yang berkelimpahan anugerah. Karunia ini tidak hanya untuk kita, namun kita perlu menebarkannya. Setujuuu, saya setuju. ^_^ Lalu, bagaimana pula dengan engkau di sana?

Ketika saat ini kita sedang merasakan asyiknya menikmati anugerah terindah dalam kehidupan, maka kita perlu bersyukur. Salah satunya yaitu anugerah berupa kesehatan. Sehingga kita merasakan hidup ini menjadi lebih hidup bersamanya. Ya, kita menikmati hidup saat ini sedemikian rupa. Maka, alangkah indahnya bila kita kembali ingat kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang menitipkan segalanya. Ini semua hanya titipan saja. Dengan memanfaatkan seoptimal mungkin, niscaya kita senantiasa bahagia selama bersamanya. Insya Allah. Enjoyourtime. Karena ia tiada lama bersama kita, suatu saat akan kembali kepada Pemilik yang sesungguhnya.

Sebenarnya, kita dititipi anugerah saat ini sebagai salah satu kesempatan untuk mempersiapkan bekal di masa depan. Kemudian, kita akan terus menempuhi waktu demi waktu yang selanjutnya. Untuk menemui masa depan. Iya, masa depan yang berada sedetik bahkan sepersekian detik lebih cepat setelah saat ini. Itulah masa depan kita yang sesungguhnya. Masa depan yang kita tidak tahu akan berakhir bagaimana. Akankah juga sebahagia yang kita rasakan sekarang, atau malah sebaliknya? Wallaahu a’lam bish shawab. Namun dalam harapan tertinggi, do’a dan tawakkal pada-Nya, semoga akhir terbaik menjadi teman yang melepaskan kita, menuju masa depan. Oleh karena itu, ada baiknya saat ini kita kembali mentafakuri, apa yang telah kita lakukan untuk menyambutnya. Karena kita tidak pernah tahu, kapan usia ini berakhir.

Dengan demikian, kembali sadarlah kita-kita ini, bahwa tidak selamanya kita berada dalam waktu yang saat ini. Bila sejenak saja kita tidak mengingati-Nya, tidak saling mengingatkan, niscaya kita menjadi orang yang tidak beruntung. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala telah mengingatkan dengan sangat ramah, di dalam firman-Nya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (Q.S al-‘Ashr: 1-3)

Berbicara tentang waktu, kita perlu menjadi lebih baik dari satu masa ke masa berikutnya. Sebagaimana pernah saya baca dalam salah satu buku terbaik yang sedang saya nikmati sejak beberapa waktu terakhir. Sang penulis merangkai satu paragraf yang ingin kembali saya rangkai di sini. Wahai sahabat tersayang, begini rangkaian kata yang beliau cipta:

“Jika manusia lain menyerah di episode awal dari kegagalan. Maka tidak bagi muslim inspiratif. Kegagalan sedikitpun tak boleh menyentuh wilayah mimpinya. Itu keyakinannya. Toh, jika nanti kegagalan telah bosan menggelayut. Cita-cita niscaya terwujud. Keharusan baginya adalah dengan selalu menulis di dada, bahwa hebat adalah di setiap episode kesulitan mampu menaklukannya. Bukan lebih baik dari siapapun, melainkan hanya lebih baik dari diri sendiri. Dari waktu ke waktu. Karena jika hanya terkagum-kagum dengan kehebatan yang lain, hanya akan terjatuh ke jurang sangat dalam. Jadi, jangan heran, jika sejarah dunia adalah sejarah yang dijejali orang-orang dengan prestasi besar. Tentunya, dengan sumbangan-sumbangan besar. Sebagaimana kata Thomas Carlyle, “History of the world is the biography of the great man.” (Fachmy Casofa)

Muslim Inspiratif. Ya, begitu judul buku tersebut. Sungguh menginspirasi bagi saya. Dengan gaya bahasa yang sangat menarik, beliau memberi inspirasi.   ‘Baru’.  Selain itu, di sana pun tertulis banyak nama-nama para pendahulu kita yang sudah berkiprah di peradaban dunia ini. Iya, –para sahabat-, begini lebih tepatnya. Sahabat-sahabat terdahulu ternyata lebih besar pengorbanannya untuk menaklukkan kehidupan. Dan akhirnya waktu mencatat nama-nama beliau semua sebagai bagian dari orang-orang yang berperanan besar demi terbentuknya SEJARAH. Subhanallah, kagum. Saya masih terkagum-kagum pada semua ini. Salut. Begini kata terindah yang perlu saya tuliskan. Penulisnya benar-benar menginspirasi. Fachmy Casofa. He is one of my inspirator. Terima kasih untuk semuanya, yaa….

😆

I’m happy and enjoy my time.

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”