Ibu teguh pribadimu tabah sikapmu cermin muslimah sejati…


Ibu,
teguh pribadimu,
tabah sikapmu,
cermin muslimah sejati,

Ibu,
setiap waktu berlalu,
hingga masa itu menua,
engkau masih seperti yang dulu,

Ibu,
pertama ku mengenalmu,
sejak dua tahun sembilan bulan yang lalu, pas!
banyak rasa yang hadir setiap kali menatapmu,
antara bahagia, ceria, hingga berbunga-bunga…..
sejak pertemuan kita,
hingga menjelang perpisahan ini,
sungguh! takkan ku biar ia berlalu,

Ibu,
berapapun senyuman yang engkau tebarkan,
sebanyak apapun wajah ayu itu menatap,
di sana ada pesan,

Ibu,
kini ada satu kata menyelimutiku,
menebar, menyemarak, menyentuh qalbu,
haru…… haru….. ada haru…..

Ibu,
dalam keadaanmu yang lelah bertambah-tambah,
masih ada senyuman itu,
dalam kondisimu yang berpayah-payah,
masih ada senyuman itu,

Ibu,
haru….. haru….. hanya haru…..
terima kasih Ibu atas teladanmu,
engkau mengajariku lewat tutur sapamu,
engkau mengingatkanku lewat diammu,
engkau inspirasi tiada bertepi, wahai Ibu,

Ibu,
inginku selalu bersamamu,
selama ku di sini di tempat ini,
namun, kita hanya menurut apa mau-NYA,
DIA punya satu maksud,
bila memang ini yang terbaik,
ku rela melepasmu,

Ibu,
banyak kata yang belum terungkap tentang Ibu,
bahkan takkan pernah lengkap,

Ibu,
semoga bayi imut nan lucu,
yang kini bertumbuh di rahim Ibu,
kembali menyapa dunia dengan senyumannya yang indah,
seindah senyuman Ibu, padaku,

(…..©Sebulan Menjelang Perpisahan dengan Ibu Yn…..)


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”