Gallery

Dalam masa masaku mengisi waktu seringkali ku habiskan…


Dalam masa-masaku mengisi waktu, seringkali ku habiskan untuk menyemai harapan demi harapan. Mengapa? Karena bersama harapan, ku merasakan segar kembali setelah sempat menggigil. Karena derasnya guyuran air hujan yang membasahi tubuhku. [Aku bunga yang sedang mekar].

Aku juga mau melanjutkan langkah-langkahku yang berikutnya. Setelah runcing dan tajamnya bebatuan sempat melekat pada kaki-kakiku yang mulus. Ya, ketika ku coba melepas sepatu sejenak. Karena ku inginkan kaki-kaki ini merasakan pijakan yang langsung menyentuh jalan. Ai! Namun ia terlalu lembut. Tipis kulitnya begitu mudah mengucurkan air dan keringat yang tidak lagi bening. Ia pernah mengalami hal yang serupa. [Aku telapak yang menahanmu, wahai tubuh].

Jangankan teriknya panas mentari, hujan pun ikut serta menambah banyaknya wujudku di tubuhmu. Ya, ketika engkau merasakan ada kesejukan bercampur aliran nan menetes. Bahkan tidak jarang pula, ku langsung melekatkan penghijab tubuhmu hingga menempel lebih erat lagi dengannya. Aku ada di sekujur tubuhmu. Terutama pada pelipismu, aku mengalir. Wahai, mengapa engkau seringkali menepisku? Setiap ku hadir pada puncak hidungmu, teman. Aku kan pengen menatap matamu, saat ia menunduk, di bawah teriknya mentari siang tadi.
[Aku adalah butiran keringat, tetesan peluhmu].

@_…AyaH, aku rindu AyaH…_@


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”