Tentang Laki-laki, dalam Pandangan Seorang Perempuan


Ekspresi Laki-laki

Ekspresi

Laki-laki tidak mau menerima informasi berulang. Menurutnya, itu buang-buang waktu. Sekali saja cukup, jelas, singkat dan mencakup keseluruhan. Intinya, laki-laki lebih suka yang simple, engga rumit pun tidak mempermudah, apalagi yang bikin bingung.  Wah! Bisa-bisa dapat sarapan pagi tanpa menu dech. Kalau melakukan hal yang seperti ini.

“Udah, jangan bawel,” begini kalimat yang pernah saya terima ketika cuap-cuap masih berlangsung. Padahal hadirku untuk kembali mengingatkan sebuah pesan, pada seorang laki-laki.

😀
(Pengalaman, pribadi)

***

Laki-laki suka kalau kita menanya padanya.  Apalagi kalau pertanyaan yang kita ajukan temanya serius. Maka penjelasannya pun serius dan lengkap. Alhamdulillah….
Ini contohnya :

Ana mau tanya: Share dari seorang sahabat di dunia maya. Begini Taz,

Ini tentang perjodohan. Kalo misal orang tua berwasiat untuk ngejodohin anak laki-lakinya tapi anaknya ga mau, gimana? Orangtuanya sudah meninggal. Sedangkan si anak ada niatan mau ngelamar orang lain. Dan dia dijodohkan karena orang tuanya ada hutang. Jadi hutang orangtuanya dianggap lunas kalo dia nikah sama anaknya. Lha temen perempuannya yang mau dilamar itu kekeh pengen nikah ama dia. Dia ridho walau harus bantu si laki-laki untuk bayar hutang orangtuanya dengan bekerja atau usaha lainnya.

Nah kalo dia tak melaksanakan wasiat bagaimana? Atau apakah wasiat itu wajib, Ust?

(Rangkaian kalimat-kalimat yang berisi pertanyaan tersebut adalah 99% bahasanya Mba Indah… 😀 )

Mts. Nurul Ikhlas: Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh, wasiat itu wajib dilestarikan (dilaksanakan) apabila tidak melanggar syari’at. Dalam masalah perjodohan, orang tua bagi anak perempuan yang masih (biker/perawan) boleh memaksa untuk menikahkan kepada orang lain pilihan ortu, tapi dengan pertimbangan kemashlahatan bagi putrinya dan juga persetujuannya. Sedangkan ortu bagi laki2 tidak ada aturan kewenangan memaksa anaknya untuk menikah dalam pengertian bahwa semua keputusan dikembalikan kepada anaknya, klo anaknya mau melaksanakan wasiat ortunya tidak apa-apa, tidak melaksanakannya pun juga gak apa-apa, kalaupun dilaksanakan wasiat itu, maka lebih baik. Apabila hal tersebut diatas dihubungkan dengan hutang seperti kasus tersebut, menjodohkannya hanya semata-mata karena melunasi hutang ortunya, maka wasiat boleh tidak dilaksanakan, sebab   sama halnya menjual anaknya sendiri. Padahal anak adalah hak ortu yang tidak boleh diperjualbelikan. Mungkin hanya itu yang bisa aku jelaskan, klo kurang jelas bisa tanya lagi. Wassalamu’alaikum wr. wb.

(Jawaban dari Ustaz Ahmad Zubed…  🙂  )

***

Laki-laki sangat sayang dengan keluarganya. Perhatian yang lebih akan ia berikan sepenuhnya. Bahkan, meskipun, walau sekalipun mengorbankan dirinya sendiri. Begitu pandanganku saat ini, tentang hal ini. Seperti cuplikan bait-bait percakapan yang terjadi antara Yani dengan seorang laki-laki asing, berikut ini:

Sir: How are you Yani.. Are you safe in earthquake?
Yani: Oh, yes. sure. I still alive now :d
Sir: God will save you always..
Yani: Alhamdulillah…
Sir: God blessings and my wishes.. saving you..
Yani: Yes. That is right, always true. How about your family? You get earth too?
Sir: My place also earthquake, but no problem. In safe.
Yani: Where are you now? I think you always change country
Sir: Ya, I am in Saudi Arabia, near Mekka. Need good salary and comfortable job. In Saudi no problem. 
Yani: Oh, good. Nice heard. Hope go there sometime.
Sir: Your family are in safe?
Yani: Yes, all is ok.
Sir: For me not allow the Saudi goverment. They will arrest me.  
Yani: Why?
Sir: Now I am Hindu. If I change my religion, then ok.
Yani: Hmm. So, how is your decision? Keep hear what your heart said? 😀
Sir: I like Islam, but my family will kill me if I will go India.
Yani: I hope the best for you, but, that is your life.
Sir: Yes, before I had one idea.
Yani: What is it?
Sir: If you accept my love, then I will change my religion and settle in Indonesia that is before plan.  
Yani: That is good idea. But, it past time. How about your future life? after today?
Sir: You are not accepted, so going usual life…
Yani: I am so sad to hear that, pardon me.
Sir: That is your rights, Yani. This is life…
Yani: :((still a little sad, on my heart.
Sir: If feeling from both heart, then life will be happy
Yani: ;;)ya. You are right. Thank you very much
Sir: That time feelings from me only. 

Yani: :)
Sir: You have any idea now..?
Yani: What about?
Sir: About my love and marriage
Yani: Oh, living with your choise and enjoytime
Sir: I am asking about you, lah..
Yani: Me? I’m in my way, as you said. Then, still continue it.
Sir: Okk… but keep our friendship. If not I feel sad. You are not feel about our friendship.
Yani: I still learn about friendship. “O” ~I’am sorry, I will go for pray.”
Sir: Okk Yani.
Yani: Thank you very much.
***
Laki-laki, begitu penuh dengan pengertian, tidak banyak omong, dan segera menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawabnya, tanpa pernah mengulur waktu. Laki-laki senangnya bekerja dengan sepenuh hati. Laki-laki akan segera diam dan tidak banyak bicara, kalau ada yang menurutnya tidak penting untuk dibahas. Laki-laki irit dengan kata-kata, kalau ia sudah memahami apa yang perlu dan tidak perlu untuk ia ucapkan. Laki-laki peduli dan senang menolong sesiapa saja yang berada di dekatnya.
***

Laki-laki senang bersama dengan teman-teman yang seide dengannya. Walaupun dalam kenyataan, tidaklah selamanya demikian. Namun, kalau memang ada beberapa teman yang berbeda pendapat dengannya dan ia sedang beraktivitas bersama, maka lebih mudah baginya untuk mengerti dan memahami.

 

Lelaki penuh dengan sportifitas. Menyampaikan apa yang perlu ia sampaikan, pada saat yang sama. Laki-laki sangat mudah memaafkan. Sangat jarang saya temui, laki-laki yang menyimpan berlama-lama, sebuah pesan yang perlu ia sampaikan. Kalau memang ada, saya belum menemukannya. Paling, ia mengendapkan pesan untuk beberapa saat saja, dalam pikirnya. Laki-laki gemar berpikir dengan akalnya yang lebih banyak dari perasaan. Namun demikian, tidak jarang juga lho, laki-laki yang sangat mudah terbuai oleh keadaan. Ia akan lebih mudah meneteskan airmata dengan leluasa, apabila terdapat hal-hal yang mampu menyentuh hatinya. Maka pada saat yang demikian, kita boleh memandang padanya. Keep in stune.

Laki-laki akan menyembunyikan airmatanya,  ketika menangis, dari hadapan sesiapa saja yang ia hargai. Karena ia tidak ingin terlihat lemah. Laki-laki sangat pandai dalam menyimpan rasa. Namun dalam yakinku, laki-laki juga insan biasa yang mudah tergoda apa yang ada. Ia mempunyai rasa.

Tidak lebih dari apa yang saya ketahui tentang laki-laki, semua ini hanya untuk mencurahkan apa yang sedang saya pikirkan. Agar tiada pikir yang hadir, namun belum lagi muncul ke permukaan. Semoga engkau, siapapun laki-laki yang sedang menikmati rangkaian ini, dapat menyisipkan pengertian. Engkau memahami. Hanya pandangan seorang perempuan, yang berinteraksi dengan laki-laki. Bukankah dengan semua ini, kita menjadi tahu, sejauh apa pemahaman yang kita genggam dalam kehidupan? Akankah kita menunjukkan pada sesiapa saja yang sedang kita pandang, bahwa kita ada?

Laki-laki sangat tinggi toleransinya. Laki-laki yang berbudi, sangat gemar menerima masukan yang datang untuk kebaikannya kemudian hari. Laki-laki itulah sahabat yang sejati. Sahabat baik yang terus menjadi jalan untuk mengingati diri, bahwa ia adalah partner. Ia tidak ilusi. Namun laki-laki benar-benar mewujud di alam yang sedang kita singgahi hingga saat ini. Ia bersuara, meskipun tanpa nada-nada yang terdengar oleh pendengaran ini. Pita suaranya sedang mengalirkan bunyi yang pantas untuk ia perdengarkan. Untuk itu, laki-laki selalu penuh dengan dedikasi. Terutama untuk dirinya yang ia hargai. Tidak mudah baginya untuk menyelingi waktu dengan hal-hal yang ia tidak sukai. Laki-laki yang mengerti tentang makna kehadirannya di dunia ini, hanya akan menyelami lautan yang ia mampu untuk selami. Ia tidak ingin tenggelam dalam lautan kehidupan yang dalam maknanya. Untuk itu, ia berlatih setiap hari, untuk menjadi penyelam yang sebenarnya.

Laki-laki ada dengan tujuan yang pasti. Ia memang penuh dengan prestasi. Namun, di sebalik apa yang ia peroleh, ada peran tertinggi meski ia tidak menduga sebelumnya. Sebuah nama yang ia ingati hingga saat ini, tentu ia tidak akan pernah lupa. Ibunda, adalah nama yang seringkali hinggap dan bertengger di dahan pikirnya. Ibundanya seorang laki-laki adalah perempuan. Yah! Laki-laki ada ke dunia, tidak untuk sendiri. Ia tidak ingin menang sendiri. Ia pun menjadi tanpa daya, tanpa motivasi, kalau kehadiran perempuan masih jauh dalam kehidupannya. Untuk itulah, laki-laki menghargai perempuan semaksi yang ia mampu.

 

Laki-laki mudah membuat perempuan tersenyum, namun ia juga tidak pernah tahu bagaimana cara untuk meredakan tetesan airmata seorang perempuan yang sedang menangis di hadapannya. Sedangkan diamnya adalah jawaban, bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain. Diam, jawaban tanpa kalimat. Ekspresi yang ia pasang pada tatapan matanya yang penuh dengan pertanyaan, berikut tautan alis yang kian merapat, membuat perempuan yang ada di sampingnya menyadari. Ia telah membuat laki-laki kembali berpikir.

Laki-laki yang gemar berpikir, tentu mempunyai lebih banyak persediaan jawaban dari tanya yang sampai padanya. Sedangkan berpikir saja, belumlah cukup baginya. Maka, laki-lakipun membuktikan bahwa ia berpikir, dengan sikap, tindakan dan perbuatan yang ia lakukan. Ia berbuat atas pikir-pikir yang  pernah hadir.

Laki-laki sangat senang kalau ada yang membantunya untuk meringankan beban yang sedang ia emban. Dengan demikian, ia merasakan bahwa ada yang sedang berada di sampingnya untuk memberikan dukungan atas apa yang ia laksana. Karena, tidak semua hal dapat ia lakukan dengan dirinya sendiri. Laki-laki akan menawarkan beberapa bantuan kalau ia sanggup untuk memberikan bantuan. Tidak jarang pula laki-laki tersenyum penuh dengan kemenangan, karena ia berhasil mencapai apa yang ia usahakan. Senyuman laki-laki sungguh mampu menyemarakkan dunia dan sekitarnya. Karena, untuk tersenyum, dan untuk memandang senyuman dari selembar wajah bernama laki-laki, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Laki-laki seringkali terlihat penuh dengan keseriusan, saat ia sedang melaksanakan apa yang sangat ia suka. Dan memang demikiankah dalam kenyataannya, wahai laki-laki yang penuh dengan konsentrasi?

Laki-laki senang menatap wajah yang tersenyum. Karena dari sana, ia sedang menatap kembang-kembang bunga yang sedang bermekaran. Begitu pula dengan wajah yang cerah bersinar, penuh dengan kesegaran. Ia suka karena ia pun mengekspresikan wajahnya dengan tampilan yang serupa. Sungguh, apa yang ia suka, merupakan cermin dari apa yang ia laksana. Karena, ia yakin, tidaklah inginnya tercapai tanpa ia berusaha untuk membersamainya. Begitu pula dengan apapun yang ia harapkan menemaninya. Bermula dari niat yang ia pancangkan di relung hati, kemudian berlanjut pada tindakan. Ia sedang menempuh jalan untuk tercapai apa yang ia cita sebelumnya.

Laki-laki yang penuh dengan perjuangan, tidak akan mudah mengatakan bahwa ia lelah. Karena ia meyakini bahwa apa yang ia laksana benar merupakan apa yang ia damba. Meskipun dalam langkah-langkah yang sedang ia tapakkan, ada sebentuk celah yang membuatnya terhenti sejenak untuk memperhatikan. Ia yang sangat peduli dengan keadaan, akan segera menyimpulkan bahwa tidak selamanya apa yang ia harapkan sesuai dengan kenyataan. Kalau hal ini terjadi, laki-laki segera mengintrospeksi diri, seraya menanyainya, “Apakah yang perlu saya lakukan lagi?”  Nah! Setelah ia menemukan sebaris jawab dari tanya yang ia ulurkan pada dirinya, ia pun bergiat untuk membuktikan dalam nyata.

Laki-laki yang mempunyai mimpi tidak selamanya terlelap dalam suasana yang penuh mimpi. Ia ingin mewujudkannya menjadi kenyataan. Karena, segala yang masih berbentuk mimpi, ia percaya dapat menjadi nyata, saat ia terus mengusahai untuk tercipta. Walaupun dalam proses yang ia tempuhi, banyak aral merintang jalan.  Ia berdiri dengan gagah, untuk kembali membisiki diri, “Kita bisa!”

Senada dengan apa yang baru saja ia lantunkan meski pelan, ia menyandingkannya dengan tekad yang kuat. Ia menyematkan semangat di antaranya. Agar, saat beberapa masa ia merasakan ada aura yang berbeda dalam kesehariannya, maka ia dapat menemukan harapan baru, dalam tekad dan semangat yang pernah ia jadikan ada. Ia sungguh pejuang yang penuh dengan bukti dalam nyata.

Laki-laki, banyak kesan tentang sosok insan bernama laki-laki. Karena kehadirannya di muka bumi, sangat berarti. Bagaimana ia menjalani hari, dapat kita saksikan dari waktu ke waktu. Walaupun untuk sekilas saja dari kehidupan kita, ia hadir. Namun sesungguhnya, pesan  dan kesan yang tercipta tentang laki-laki belumlah terangkai seluruhnya, hanya dalam satu masa saja. Sungguh, sebagian darinya, pun belumlah ada dalam rangkaian kalimat yang tercipta. Namun demikian, meski beberapa kata diantaranya, dapat menjadi wakil untuk lebih banyak lagi makna yang dapat kita renungkan atas hadirnya ia ke dunia.

Laki-laki, mungkin saja salah seorang dari engkau di sana, adalah laki-laki. So, too much word that I wish tell about you. Engkau yang mungkin saja belum saya kenali sekalipun. Semoga pada suatu masa, tentu saja, dapat pula bertambah bait-bait kalimat untuk menyampaikan pandangan seorang perempuan, tentangmu. Yaa…

Bukanlah semua ini tentangmu, namun ada warna berbeda yang melekat pada laki-laki sepertimu. Warna yang menjadi jalan terwarnainya hari-hariku. Karena engkau ada untuk menunjukkan pada kehidupanmu, tentang siapa engkau yang sesungguhnya. Untuk mempertanggungjawabkan setiap tarikan dan hembusan napasmu, yang hanya titipan dan sementara.

🙂 🙂 🙂

One comment


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”