Harapan dan Semangat Perubahan


Akhir adalah awal | #hellogram

Akhir adalah awal | #hellogram (Photo credit: Bukik)

Walaupun tidak selalu harapan menjadi kenyataan, tetaplah miliki harapan. Dengan demikian engkau mengetahui perbedaan antara hidup bersama harapan dengan tanpa harapan. Apakah yang engkau harapkan, teman?

Setiap pagi, nyalakanlah lagi harapanmu yang sempat meredup itu. Seiring dengan hadirnya mentari dari ufuk timur bersama senyumannya yang mengembang dengan cerah, tersenyumlah hari ini. Karena harapan adalah senyumanmu. Selagi engkau mau mengembangkan senyuman, maka harapanmu akan ikut dengannya. Tersenyumlah karena engkau tahu bahwa engkau melangkah bersama harapan.

Satu persatu, ada yang meninggalkanmu. Seorang demi seorang, beliau meneruskan perjuangan bukan lagi di lokasi yang sama denganmu. Hari ke hari, ada perubahan yang berarti. Bukankah bumi berputar untuk memberikan pertanda, bahwa setelah siang ada malam? Bukankah engkau dapat melihat perbedaan antara siang dan malam sudah sangat jelas? Dan begitu pula halnya antara seorang yang memiliki harapan dalam menjalani kehidupan dengan yang tanpa harapan. Ya, bagaikan siang dengan malam.

Seorang yang memiliki harapan dan terus menjaga nyalanya, dapat menatap lurus ke hadapan. Ia melangkah dengan senyuman yang menyinari hari-harinya. Sedangkan di sekitarnya, penerangan sungguh gemerlapan. Ada mentari yang mensenyuminya saat melanjutkan perjalanan dan ia tahu akan hal itu. Ia pun tersenyum, seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling. Lalu, engkau dapat membayangkan bagaimana suasana yang sedang ia alami pada saat yang sama? Ingatlah siang hari.

Sedangkan malam? Adalah suasana yang berseberangan dengan siang. Ada kegelapan di sekitaran.   Walaupun lentera menyala, namun tak seluruhnya benderang. Karena pada berbagai sisi ada gulita. Seorang yang meneruskan perjalanan kehidupan dengan tanpa harapan, sedang berada pada lokasi yang tanpa penerangan. Sedangkan yang berusaha sekuat tenaga untuk terus menjaga nyala harapan, sedang menuju pada lokasi yang benderang. Walaupun sepenuhnya malam, namun ia terus bergerak dan berjalan. Melangkah dan meneruskan perjuangan. Karena ia tidak ingin selamanya berada pada lokasi yang sama esok hari. Ia bukan tidak berehat. Namun rehatnya sejenak saja. Setelah itu, engkau dapat saksikan jejak-jejak yang ia tapakkan.  Setelah kelam, ada benderang. Begini sebaris kalimat yang ia munculkan dalam ruang ingatan. Ia sedang menitip pesan pada lengkungan malam. Ia miliki harapan.

Ia menangis, saat ada yang meninggalkannya tanpa pamitan. Ia mengalami hal yang serupa. Menangis? Ai! Sungguh menangis bukan pertanda kelemahan perasaan. Namun, dari setiap tetesan airmata yang jatuh berserakan, ia justru sedang menjaga perasaan. Karena kalau bukan dengan cara demikian, engkau dapat membayangkan bagaimana ekspresi terbaik yang dapat ia hadirkan? Ia perempuan. Perempuan yang mempunyai perasaan. Ia merasa, ada bentangan jarak yang mulai mengalihkan perhatiannya. Namun, ia tidak terlarut. Cukup! Cukup! Hanya saja, perempuan penuh dengan perhatian. Ia memperhatikan keadaan, ia memperhatikan perubahan. Ia memperhatikan pesan-pesan yang sedang perubahan titipkan kepadanya. Ia pun merangkainya dalam bait-bait tulisan. Semoga, ketika nanti ia yang meninggalkan lokasi keberadaannya, hal yang sama pun berlangsung. Bukan untuk menangisi perpisahan, namun karena perasaan yang telah bertautan mulai terlepasnya. Ia menangis hanya untuk mencurahkan perasaan. Agar, ia pun tahu bahwa tidak selamanya untaian bening permata kehidupan berjatuhan. Pada masa berikutnya, ia tersenyum dengan sepenuh perasaan. Karena ia menghayati setiap peran.

Seorang yang menjaga nyala harapan, tidak selamanya larut dengan keadaan. Meskipun adanya, ia pernah mengalami keterlarutan. Itulah salah satu rahasia sukses perempuan yang peduli dengan perubahan. Perempuan yang  juga memiliki masa depan.

“Sukses ya Yani,” begini pesan yang ia terima. Pesan yang sebelumnya ia kirimkan pada sahabat yang meninggalkan. Aamiin ya Rabbal’alamiin. Segar! Ini yang ia rasakan kemudian.  Sedangkan, senyuman kembali ia kembangkan.

🙂 🙂 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”