Pejalan itu, lelaki yang sholeh. Semakin…


Pejalan itu, lelaki yang sholeh. Semakin hari,ia semakin lelah bersama langkah-langkah kakinya. Namun, sekuncup harap semakin bersemi di hatinya. Karena darinya ia mencium aroma haruuuum yang menyegarkan, dan mampu kembalikan energinya yang semakin menipis. Sehingga detik demi detik waktu membuat ia terus berusaha meraih ~Sang Harapan~ yang sejengkal saja berjarak dari tempat dimana ia berada kini. Ya. Memang begitulah harapan berkedudukan di hati hamba-hambaNya yang sholeh. Harapan itu sangat dekat dengannya. Harapan yang selalu ada dan senantiasa bersinar terang dan semakin cerah menyilaukan matanya. Yang senantiasa ada menampakkan wujudnya, karena harapan itu ada di hatinya yang terdalam. Harapan untuk terus berubah, tidak dalam keadaan yang sama dalam waktu yang tidak sama. Harapan untuk meninggi karena ia sangat menyadari bahwa ia sangat tidak tinggi saat ini.
Maka sang pejalan pun:
1. Menyimpan tekad dan ambisi yang kuat untuk teruuus mendekatinya,
2. Senantiasa berpegang dan berpedoman kepada Al Quran dalam melangkah,
3. Semakin giat berjuang di jalan Allah (berjihad `dengan menyandang akhlak mulia sebagai pakaiannya ~berakhlaqul karimah~
4. Tunduk terhadap semua aturan-aturan Allah subhanahu wa ta’ala
5. Memperbanyak beristighfar, karena ia menyadari banyak salah dan khilaf yang diperbuat diri ~tawadhu~ (dengan merasa bahwa dirinya yang paling rendah, sehingga ada kemauan untuk terus meninggi dengan perlahan. Menginjakkan tangga dari bawah terlebih dahulu, lalu ia terus istiqomah hingga kelak bernaung di tangga terakhir bersama ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadi sebaik-baik hambaNya.
6. Karena ia menyadari, saat di dunia adalah tempat berusaha, berupaya dan berdaya dalam perjuangan terindah.
Ya Allah…
* Telah tinggi namaMu sebelum semua hambaMu meninggikan namaMu,
* Anugerahilah kami kemuliaan yang tidak dinodai dengan kehinaan
* Berkahilah kami dengan kejernihan hati yang tidak diselimuti oelh kekeruhan
* Titipilah kami kekayaan yang tidak dihiasi oleh kefakiran; dan
* Berikanlah kami kebahagiaan yang tidak diikuti oleh kesenduan dan kepiluan
Ya Rabb…
* Hanya kepadaMu kami bersandar, mengadu dan dan berserah diri, sehingga tiada satupun yang dapat kami lakukan tanpa pertolongan dariMu.
* Bimbinglah kami selalu dalam melanjutkan langkah-langkah kami menuju ridhaMu dalam kebahagiaan yang hakiki di dunia ini hingga ke akhirat nanti.
Aamiin ya Rabbal’alamiin .. 🙂


“Pesan-pesan positif dan konstruktif, sangat berguna demi masa depan kita”